Kamis, 18 November 2021

Tari Serimpi, Digandrungi Para Seniman

 



        Tari Serimpi adalah adalah salah satu tari klasik dari Jawa Tengah yang terkait dengan istana kerajaan Yogyakarta dan Surakarta . Keindahan serta kelembutan gerakan para penari adalah salah satu ciri khas dari kesenian ini. Maka tak heran jika jenis tarian ini cukup digandrungi banyak seniman lokal maupun mancanegara. Gerakan tari yang lemah gemulai seolah menggambarkan peringai perempuan Jawa Tengah yang terkenal akan kelembutan serta sopan santunnya.

v  Sekilas sejarah tari srimpi

            Pada masa Kerajaan Mataram Islam  kekuasaan Sultan Agung mencapai puncak kejayaan. Salah satu bukti kejayaannya adalah berkembangnya kesenian tradisional dari dalam keraton, salah satunya adalah Tari Serimpi.

            Sejak awal tercipta , kesenian ini memperlihatkan keindahan serta nilai estetika seni tinggi dan identik dengan keanggunan, kecantikan, serta kesopanan para penarinya.

           Jenis Tari Serimpi pada masa Sultan ke-3 ini memiliki fungsi sakral yakni hanya dipertunjukkan pada acara-acara tertentu seperti acara peringatan hari penting kerajaan, yang dimana masyarakat Mataram itu baru mengenal Tari Serimpi pada tahun 70-an, jauh setelah kesenian tari tersebut tercipta.

            Tari ini berasal dari kata sarimpi yang berarti kembar hal ini dinyatakan dalam gerak tari dan busana yang dikenakan oleh penari nya sama, sedangkan kedoyo serimpi adalah  perabot atau kelengkapan seorang raja Jawa. Khususnya kasunanan Surakarta dan kesultanan Yogyakarta ketika bertahta. Gamelan Jawa merupakan alat sebagai pengiring tari serimpi lebih dimaksudkan sebagai pengiring rangkaian gerak tari.

            Serimpi biasanya ditarikan oleh empat orang penari putri. Namun,  di Yogyakarta terdapat serimpi yang ditarikan oleh lima orang penari yaitu disebut dengan  serimpi renggowati. Menurut tradisi Surakarta serimpi dibawakan oleh Abdi dalem Betoyo dan juga Putri sentono dalem / Putri keluarga raja

v  Jenis serimpi

            Dari kedua keraton pewaris Mataram dapat dibedakan menjadi 2 yakni gaya Ngayogyakarta dan Gaya Surakarta. Untuk lebih jelasnya kita lihat pembagian di bawah ini :

·         Serimpi Surakarta

-          Serimpi Anglirmendhung,

-          Serimpi Bondan,

-          Serimpi Dhempel,

-          Serimpi Ganda Kusuma,

-          Serimpi Gambirsawit,

·         Serimpi Yogyakarta

-          Serimpi Jebeng.

-          Serimpi Jemparing,

-          Serimpi Kadarwati,

-          Serimpi Kandha,

-          Serimpi Lala,

-          Serimpi Ladrangmani

v  Kesimpulan : 

            Berdasarkan uraian mengenai tari serimpi kita bisa mengetahui bahwa tarian serimpi merupakan tarian klasik yang berasal dari kerajaan Mataram. Sejak perpecahan Mataram menjadi 2 yakni Surakarta dan Yogyakarta tarian ini juga memiliki sedikit perbedaan antara keduanya.

                Fungsi tarian srimpi sendiri pada masa lalu dipertunjukkan sebagai salah satu ritual sakral dalam acara-acara tertentu seperti acara peringatan hari penting dalam keraton.

v  Nilai - nilai kehidupan dalam tari Serimpi :

·         Nilai keindahan :

-          Baik itu keindahan gerakan tari yang lemah gemulai seolah menggambarkan peringai perempuan Jawa Tengah yang terkenal akan kelembutan serta sopan santunnya.

-          Maupun musik pengiring yang suaranya sangat enak didengar dan serasi dengan gerakan penari.

·         Nilai kebudayan :

-          Tarian ini memberitahukan ke kita para penonton agar kita bisa mengetahui budaya-budaya / tarian dari negara kita Indonesia. Supaya kita sebgai generasi muda tidak melupakan dan terus melestarikan.

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar